Sore itu aku
bertemu dengan seseorang yang meruntuhkan dunia dingin hati. Melelehkan
serpihan lilin yang membeku. Mencairkan dengan kekuatan tak kesat mata. Sejak
kedipan pertama, aku telah menitipkan detakan dalam rongga. Apa kamu percaya
cinta pada pandangan pertama? Mulanya aku kira itu hanya dongeng belaka. Isapan
jempol yang tak akan pernah nyata. Bodoh sekali terperangkap dalam mata
seseorang. Tidak masuk akal!
Ingatkah ketika
kutuliskan kisah seorang gadis sahabat kesayangan dalam tubuh kertasmu. Cinta
seperti itu tidak akan bertahan lama. Hanya sekejap, lalu hilang dihembus
angin. Bodoh sekali orang bisa mencintai sekejab mata. Hingga tadi sore aku
merasakannya sendiri.