Showing posts with label Cerpen. Show all posts
Showing posts with label Cerpen. Show all posts

Friday, 18 September 2020

Tuhan Telah Cemburu



Hati wanita mana yang tidak terenyug mendengar lantunan adzan yang merdu dan menenangkan hati itu? Ayu yakin semua wanita akan memfokuskan telinganya sambil menerka-nerka siapa muazin yang tengah mengumandangkan suara adzan di surau kaciak di tengah-tengah kampung ini. Apalagi diwaktu subuh, tidak banyak pemuda yang mau meninggalkan tempat peraduannya demi bercerita dengan Rabbnya. Hanya dia yang rela dan ikhlas beribadah yang akan meninggalkan rasa malas itu.

Thursday, 16 April 2020

Air Mata Telah Berganti

 

Matahari bersinar sangat cerah secerah raut wajahnya yang mendapatkan peringkat pertama disekolahnya. Namanya Wirda gadis kecil yang tengah menempuh pendidikan disebuah sekolah menengah atas ditepi bukit. Ia berlari-lari kecil menju rumahnya tidak sabar memperlihatkan prestasi yang dia dapatkan selama pelajaran satu semester. Sambil bernyanyi kecil yang riang dia selalu membayangkan cita-citanya ingin menjadi lulusan luar negri yang sudah menjadi mimpinya semenjak menduduki bangku sekolah menengah.

Thursday, 5 March 2020

Ku Kira Hanya Dongeng


            Sore itu aku bertemu dengan seseorang yang meruntuhkan dunia dingin hati. Melelehkan serpihan lilin yang membeku. Mencairkan dengan kekuatan tak kesat mata. Sejak kedipan pertama, aku telah menitipkan detakan dalam rongga. Apa kamu percaya cinta pada pandangan pertama? Mulanya aku kira itu hanya dongeng belaka. Isapan jempol yang tak akan pernah nyata. Bodoh sekali terperangkap dalam mata seseorang. Tidak masuk akal!

            Ingatkah ketika kutuliskan kisah seorang gadis sahabat kesayangan dalam tubuh kertasmu. Cinta seperti itu tidak akan bertahan lama. Hanya sekejap, lalu hilang dihembus angin. Bodoh sekali orang bisa mencintai sekejab mata. Hingga tadi sore aku merasakannya sendiri.

Thursday, 20 February 2020

Aku, Kamu Pasti Bisa

          Aku gadis yang sangat sederhana yang lahir disebuah kota kecil yang sangat damai dan dikelilingi oleh perbukitan. Aku tumbuh dan berkembang dikotaku. Aku menjalani hari-hariku selama menempuh pendidikan dari SD-SMA tanpa adanya kata pacaran dalam kamus hidupku. Saat itu yang ada dalam fikiranku adalah aku ingin kuliah, aku ingin menjadi orang sukses. Menjadi orang hebat di Negriku setidaknya untuk kota ku yang tercinta ini. Aku selalu melihat orang susah disekelilingku termasuk orang tuaku yang banting tulang siang malam untuk membiayai kami empat beradik. Semenjak SMP aku udah bertekat “Aku harus bisa, aku harus menjadi orang sukses” bukan untuk diriku tapi untuk keluarga, agama, masyarakat dan negaraku. 

Wednesday, 1 January 2020

Purnama yang Tenggelam

Terkadang cinta itu hadir dalam bentuk yang sederhana. Mungkin cinta hadir bukan karena harta. Cinta baik hadir karena ketulusan pelakunya. Ada cinta yang harus di perjuangkan, meskipun terkadang sulit.
Hanya orang bodoh yang tidak menghargai cinta. Meskipun orang yang mencintai itu tidak sempurna. Jangan penah sekalipun membencinya. Jika ia pernah melakukan salah, jangan pernah membencinya.
***

Tuesday, 12 November 2019

Tuhan Maaf Rahmadhan Aku Sibuk




 
          Rahmadhan ini tak ubahnya seperti rahmadhan sebelumnya tidak ada yang berubah. Aktifitas yang ku lakukan sama saja. Aku lebih dihantui oleh tugas-tugas perkuliahanku yang setiap hari menjamur, meskipun udah ku cicil satu persatu tetap saja ia tetap menumpuk. Tak banyak yang kulakukan dibulan yang suci ini. Seperti yang ku katakan aku hanya bertemankan tugas-tugasku yang rata-rata deadline semua. Hingga tak ku rasakan nikmatnya solat teraweh ditahun ini.